INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Senin, 18 Oktober 2010

Qurban Aktualisasinya Dalam Kehidupan Manusia

Pengorbanan yang dilakukan seseorang lebih banyak dilakukan untuk dirinya, dengan kata lain Pengorbanan lebih banyak dilakukan untuk apa yang dinamakan kebutuhan jasmani,ataupun kebutuhan duniawi, maka kita sering lupa apa yang namanya pemenuhan kebutuhan nurani jiwa, bahkan kebutuhan ruh, layaknya kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani AMAT SANGAT DIBUTUHKAN, pada sisi ini sebenarnya ALLOH SWT telah memberi rujukan seperti yang ada dibawah ini,
QS. al-Hajj (22) : 34
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
QS. al-Kautsar (108) : 1
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
QS. al-Kautsar (108) : 2
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
QS. al-Kautsar (108) : 3
Ada makna yang tersirat dan tersurat atas KALAM ILAHI yang ada diatas, bahwa ada JAMINAN DENGAN PENUH KEPASTIAN BAHWA KURBAN ADALAH KEBUTUHAN RUHANI YANG GUARANTINYA ADALAH AKHIRAT DAN DUNIA, NAMUN KITA SERING LUPA, SAMPAI ALLOH MENEGUR KITA SEMUA,SESUNGGUHNYA BEGITU BANYAK ALLOH TELAH BERIKAN PADA KITA, dengan KALAMNYA YANG BERBUNYI “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS. ar-Rahman (55) : 13.

BUAAANYAK YANG SUDAH DIBERIKAN,SEHINGGA ALLOH MENGATAKANNYA DALAM SURAT AR RAHMAN SAMPAI 31 KALI.
Kurban dalam konteks kehidupan adalah memaknai TUJUAN HIDUP, FUNGSI HIDUP DAN TUGAS HIDUP.Dalam TUJUAN HIDUP manusia adalah menuju RIDLO ALLOH SEMATA, TUGAS HIDUP ADALAH HIDUP DAN FUNGSI HIDUP ADALAH MEMBERI KEMANFAATAN BGAGI MANUSIA DAN ALAM, dengan KATA LAIN KURBAN ADALAH MUTUAL SIMBSIOSI ANTARA APA YANG KITA LAKUKAN DENGAN NILAI - NILAI KEHIDUPAN.
Aktualisasi konteks kehidupan dimulai dengan komitmen hati, yang berwujud pada apa NIAT, CARA DAN TUJUAN dari aktivitas kehidupan manusia, dengan komitmen hati mempunyai kemampuan untuk menstimulasi kemapanan pikir manusia sehingga selalu mengarahkan pada kebaikan dan mewujudkan kebaikan, dengan adanya kemapanan pikir maka manusia mempunyai kemapanan tutur yang santu, bijak dan penuh keramahan, yang akhirnya membentuk prilaku manusia berupa KEMAPANAN PRILAKU.
Harapan saya, apa yang kita lakukan dan kita maknai dengan apa yang namanya KURBAN AGAR MAMPU HIDUP YANG MENGHIDUPKAN TUJUAN HIDUP KITA SEUTUHNYA DAN MAMPU MEMBERI KEBERKAHAN PADA ENEGERI KITA YANG KITA CINTAI ,INDONESIA,INDONESIA DAN INDONESIA. AMIIIIN.

Opini Publik Sebagai Strategi Komunikasi Politik

Perhelatan tentang “PERSETERUAN” antara para pihak yang ada dalam sebuah tatanan negara biasanya mengakses lembaga negara ,apakah legislatif,eksekutif atau yudikatif. Ketiga lembaga ini merupakan asset negara yang mempunyai kewajiban dan kewenangannya yang didasarkan pada apa yang dinamakan pembagian kekuasaaan yang berdiri sendiri dan juga berhubungan satu dengan lainnya, asset publik dengan segala aksesnya tertampung pada ketiga bentuk ini, namun pada perkembangannya terutama dinegara - negara yang mengatasnamakan demokrasi dimana para warga negaranya mempunyai kepedulian terhadap sesuatu kejadian, apa yang dinamakan ‘OPINI PUBLIK” menjadi bagian yang sering mempengaruhi tingkat putusan terhadap suatu kebijakan. Pertanyaannya adalah kenapa ‘OPINI PUBLIK” mempunyai nilai ‘PRESSING POLICY” pada sebuah kejadian, yang lucunya melibatkan “POWER SHARING” antara legislatif,eksekutif dan yudikatif. Jawababnnya adalah,publik belum dan atau bisa dikatakan tidak mendapat jawaban yang seutuhnya,kalaupun ketidak-utuhan suatu jawaban tersebut mempunyai kemungkinan sebuah kebenaran.
“PERSETERUAN” para pihak tidak hannya milik apa yang dinamakan “TRIAS POLITIKA”, namun juga menyangkut apa yang dinamakan mesin politik, seperti kejadian di Jepang dimana LDP diluluh-lantakan oleh kekuatan baru yang namanya Democracy Party of Japan (DPJ), LPD yang begitu lama berkuasa dan hampir menguasai semua lini kehidupan di Jepang mampu dikalahkan oleh partai anak bawang,pertanyaannya Kenapa Bisa begitu ?. Opini publiklah yang menyebabkan hal itu. USA, sang Rising Star ” BARACK HUSSEIN OBAMA” mampu mengalahkan pesaing-pesaingnya, kenapa hal itu bisa terjadi, kembali jawabannya “OPINI PUBLIK”
Pola pikir manusia yang terfokus pada sebuah kejadian yang sudah terbuka pada ruang publik,apakah dimedia cetak atau elektronik dan itu menarik menurut publik, maka akan mengerucut dengan apa yang dinamakan “PUBLIC OPINION” dan single opinion tersebut akhirnya mempunyai kemampuan untuk menciptakan “PUBLIC POLICY” dan inilah harga sebuah demokrasi.
Pembelajaran pada apa yang sudah terjadi menunjukkan bahwa KEBUTUHAN INTELEKTUAL PADA MASYARAKAT TIDAK BISA DIUKUR DENGAN APA YANG NAMANYA “POSITION OF IDEA”sebuah bahasa yang kerap dijadikan rujukan atau koridor Trias Politika, dengan kata lain bahwa KEINGIN-TAHUAN MASYARAKAT HARUS MAMPU DIAKOMODIR SECARA BENAR DAN TEPAT OLEH SIAPAPUN.
Mensiati perseteruan dalam negara,yang berupa OPINI PUBLIK BISA MEMBAHAYAKAN KETIKA PENGELOLAANNYA TIDAK PAS DAN TEPAT, terlebih  ketika sudah masuk ranah publik pada kehidupan masyarakat yang sudah mengerti akan hak - haknya, terlebih dengan adanya media alternatif seperti jejaring sosial seperti Kompasiana, bahkan ada tulisan yang dijadikan rujukan ketika membahas INDOMIE di TV ONE tentunya tidak hanya melibatkan lembaga  permanen yang sudah ada yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif, namun juga melibatkan para tokoh masyarakat yang merupakan political channel of voice dari suara masyarakat yang mengakses informasinya melalui para tokoh ini.
Pengelolaan OPINI PUBLIK, bisa menjadi bola liar yang tadinya merupakan input yang menguntungkan dalam sebuah proses untuk menghasilkan hal - hal positif, akhirnya menjadi OPINI PUBLIK YANG TERBENTUK DAN DIBENTUK DARI ISUUE YANG DILEMPAR MENJADI NEGATIF, TERLEBIH ADA PEMBEDAAN BAHASA DALAM INTERNAL KELOMPOK , untuk memperjelas hal tersebut akan saya kutip “TEMPO Interaktif, Jakarta - Juru bicara Kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan isu penggulingan Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlalu jauh. Menurut dia, zaman demokrasi saat ini sudah sangat terbuka dengan kritik. “Saya kira itu too much, terlalu jauh. Kita kan demokratis sekarang. Bahwa pemerintahan dibangun dari hasil pemilu yang sah. Kita hormatilah hasil pemilu,” kata julian di Kompleks Istana Presiden, Selasa (12/10).
Hatta mengatakan, berbeda pendapat dalam demokrasi adalah hal yang biasa. “Tapi kalau mau menurunkan presiden itu inkonstitusional,” ujarnya.
( kutipan dari tempo interaktif)
( sumber : google search )
Kutipan yang ada diatas ada dalam suatu berita, satu dan yang lainnya berbeda. Rupanya pengelolaan politik dalam pembentukan opini publik masih belum padu dalam satu kelompok internal, memberi akses terjadinya INTERNAL DISASTER, DAN ITULAH RESIKO POLITIK.

Tawuran Dalam Persepsi Kebangsaan



    ( sumber : google search "Situs BantenProf)
PROPOSAL
DISKUSI WAWASAN KEBANGSAAN
Adaptasi dari Jonathan Simanungkalit, . Pro

TAWURAN*
DAN
PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN





*Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat (http://id.wikipedia.org/wiki/Tawuran)












Dewan Pimpinan Pusat
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT 
PEDULI PEMBANGUNAN , PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN POTENSI ANAK BANGSA
(LSM-P5AB)



Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Wawasan Kebangsaan tersebut dibangun sejak diploklamirkannya Negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selama lebih dari 65 tahun bangsa Indonesia bergulat dengan berbagai persoalan dengan melandaskan pada wawasan kebangsaan. Karena itu adalah hal yang penting bahwa wawasan kebangsaan adalah hal yang harus dibina secara berkelanjutan.

Permasalahan yang terjadi ditahun 2010 ini sangat menyedihkan. Sejak Awal tahun sampai dengan bulan September telah terjadi berkali-kali bentrok massa atau yang dikenal dengan tawuran. Bentrok massa ini sering kali di awali dengan hal-hal yang sepele, walaupun juga menyentuh masalah-masalah yang berbau konflik Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Sebagaimana perjalanan sejarah bangsa Indonesia , permasalahan selalu diatasi dengan memahami wawasan kebangsaan Indonesia.


Latar Belakang Kegiatan

Bentrok Massa telah menjadi masalah nasional yang sangat memprihatinkan karena tidak saja merugikan secara materi tapi juga nyawa manusia. Disisi lain wawasan kebangsaan Indonesia tidak mentolerir tindakan-tindakan seperti ini. Karena itu LSM-P5AB memandang bahwa wawasan kebangsaan mampu menjawab permasalahan tawuran tersebut . Karena itu perlu diadakan diskusi tentang tawuran dan wawasan kebangsaan untuk mencari jawaban dalam upaya untuk meredam aksi tawuran di masa datang.


Maksud dan Tujuan Kegiatan

LSM-P5AB menyelenggarakan diskusi dengan maksud mengumpulkan pendapat tentang berbagai permasalahan seputar tawuran dipandang dalam konteks wawasan kebangsaan. Selain itu juga untuk melihat upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan wawasan kebangsaan tersebut saat ini. Tujuan yang ingin dicapai adalah mencari format yang tepat dalam mengelola permasalahan tawuran tersebut dipandang dari wawasan kebangsaan.



Pelaksanaan Kegiatan

Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk diskusi dengan menghadirkan minimal dua narasumber dengan dipandu oleh seorang moderator. Diskusi ini akan memberikan kesempatan kepada pembicara untuk memaparkan pandangannya terhadap latar belakang masalah dengan merujuk kepada maksud dan tujuan kegiatan.

Peserta Kegiatan
Peserta Kegiatan adalah undangan khusus dengan jumlah 70 orang yang terdiri dari kepala sekolah menengah atas , tokoh ormas, pemuka masyarakat dan pejabat pemerintah baik pusat maupun propinsi DKI Jakarta beserta jajarannya. Selain itu agar kegiatan ini dapat dipublikasikan secara khusus LSM-P5AB juga mengundang rekan-rekan dari Media Massa, dimana mereka juga secara langsung sering terlibat meliput berbagai kasus Tawuran . Rekan-rekan dari media massa juga diharapkan dapat memberikan sumbang saran dari pengalaman-pengalaman yang mereka hadapi dalam dunia peliputan. Jumlah Rekan media massa adalah 20 Orang. Ditambah dengan fungsionaris LSM-P5AB dan simpatisan, maka jumlah keseluruhan peserta adalah 100 orang.

Pembicara dan Moderator
Pembicara dalam kegiatan ini adalah Panglima Kodam Jayakarta yaitu Mayor Jenderal TNI Marciano Norman dan Psikolog dari Universitas Dharma Persada.Diskusi akan dimoderatori oleh anggota dewan redaksi dari harian Kompas yaitu.

Waktu dan Tempat di Kegiatan
Diskusi ini akan diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2010 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, hari dimana dicetuskan pertama sekali wawasan kebangsaan Indonesia. Tempat pelaksanaan adalah ruang Pola Walikota Administratif Jakarta Utara.

Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat  Peduli Pembangunan , Pengembangan Pendidikan Dan Potensi Anak Bangsa (LSM-P5AB) .LSM-P5AB adalah LSM yang bergerak dalam bidang sosial dan peduli dengan berbagai permasalahan bangsa. Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia mendukung penuh acara diskusi ini yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyelenggara Negara dalam pembinaan wawasan kebangsaan.

Anggaran Kegiatan
Kegiatan ini membutuhkan dana sebesar Rp 27.800.000,-              ( Duapuluh Tujuh Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah ) . Sebagai bentuk dukungan maka Kementrian Dalam Negeri Republlik Indonesia membantu pembiayaan kegiatan sebesar Rp 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah). Perincian Anggaran ada pada bagian lampiran proposan ini.

Penutup
Kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terselenggara dengan baik apabila seluruh pihak terlibat dan melibatkan diri. Karena itu diskusi ini merupakan upaya dari warga Negara untuk turut melibatkan diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga diskusi ini menjadi masukan berarti bukan hanya para peserta tetapi juga bagi seluruh komponen masyarakat.






Sekertariat Panitia Pelaksana Kegiatan
Lembaga Swadaya Masyarakat  Peduli Pembangunan , Pengembangan Pendidikan Dan Potensi Anak Bangsa  (LSM-P5AB)

Jl. Kebon Bawang 7 No.33 Tanjung Priok Jakarta Utara 14320
Telp.: 021-43934379 Fax: 021-43937735
e-mail : panitapelaksana@lsmp5ab.or.id
Web: www.lsmp5ab.or.id 

Trik Mempublikasikan Tulisan dalam Bentuk CD/DVD

Biaya cetak untuk menulis buku cukup mahal, dan biasanya minimal  cetak harus seribu,  sementara bagi para penulis pemula ( seperti saya ) mau bukunya  dibaca oleh khalayak, kalaupun rata - rata penulis mempunyai blog atau websitenya sendiri untuk menampung kreasi kegemaran menulisnya, ini memang efektif ketika sang penulis sudah punya nama, bahkan bisa dijadikan media iklan ketika pengunjung blog dan websitenya cukup banyak. Dengan desain dan website yang bagus.
Untuk keperluan tersebut, maka kami RUMAH USAHA INDONESIA AKAN  melakukan SADAR ( SILATURAHMI DARAT ) untuk melakukan penerbitan buku secara cetak untuk mengkoleksi tulisan para Kompasiner yang tentunya bisa dicetak sendiri atau bekerjsama dengan penerbit, biasanya penerbit - penerbit buku mau melakukan kerjasama untuk pencetakan didasarkan pada kriteria - kriteria baku, siapa yang menulis, thema tulisan dan segmentasi pasar dan hal - hal lain yang mana setiap penerbit mempunyai kebijakan masing - masing.
Untuk penulis pemula seperti saya, agak sulit untuk menarik minat para penerbit, maka salah satu cara adalah mencetak dalam bentuk CD/DVD di mana harga CD/DVD dan desain yang ada  totalnya hanya mencapai 4.500 rupiah, sementara untuk jenis cetakan ongkos produksinya untuk 1000 ex sekitar 15.000 s/d 20.000.Pencetakan dalam bentuk CD/DVD tidak perlu dicetak dalam jumlah ribuan, sesuaikan dengan kebutuhan dan untuk kapasitas isi tentunya lebih banyak dari cetakan.
Bagaimana caranya untuk mempubilkasikan tulisan para Mitra, baik secara individual maupun kelompok :
1. pilih judul tulisan dan isi tulisan,
2. publikasikan melalui FB , Blog , Twitter dan jejaring sosial lainnya secara berkala,
3. publikasi bisa juga dilakukan dengan bekerjasama  dengan cafe - cafe, caranya adalah pilih mall - mall yang ramai yang mudah di jangkau , namun pilih cafe yang tidak begitu ramai pengunjungnya pada jam padat pengunjunganya, fungsinya adalah untuk posisi tawar dalam pemberian discount, dimana pemberian discount tersebut sebagai barter harga ketika tulisan dalam bentuk CD/DVD mau dibagikan gratis atau keuntungan bagi penulisnya. Untuk cafe - cafe yang terkenal, maka pemilihan jam dan hari bisa dijadikan rujukan posisi tawar, biasanya pada jam 2 s/d jam 4 cafe akan sepi pengunjung, yang penting bukan hari Sabtu dan Minggu, dan ini juga sebagai alternatif. Atau bisa juga pilih tempat lainnya, yang penting mudah untuk dijangkau.
4. Untuk mencari sponsor bagi tulisan yang akan dicetak dalam bentuk CD/DVD,  dalam acara Launching tersebut sponsor diundang, kalau bisa agar sponsor apresiatif maka jumlah peserta dalam acara tersebut diperbanyak jumlahnya ( kalau bisa dibagikan secara gratis sehingga pesertanya bisa banyak, kompensasinya seperti yang sudah saya tuliskan diatas )
5. Bentuk FB, BLOG, Twitter atau jejaring sosial yang sifatnya khusus sebagai  media interaktif antara penulis dan pembacanya, ketika media interaktif tersebut berjalan maka iklan juga akan banyak masuk dan ini merupakan bonus tersendiri.
Saya juga mau melakukan hal ini pada Tanggal 5 November 2010, pilihan tempat sedang saya pertimbangkan antara wilayah utara sekitar Kelapa Gading atau Selatan, PIM, Senayan City atau sekitaran daerah tersebut. Semoga saja apa yang saya mau lakukan menginsporasi para Kompasioner, KITA MAU KITA BISA.