INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Selasa, 27 Juli 2010

JANGAN MERASA TERANIAYA

Buat orang gagal, yang terpuruk adalah orang – orang yang teraniaya,karena bagi mereka telah terjadi penghukuman secara dini oleh orang diluar yang mengalami kegagalan, tanpa melihat alur proses yang terjadi ketika kegagalan dialami oleh manusia itu. Dan hal itu wajar saja terjadi bagi orang yang mengalami kegagalan,dan itu adalah bagian dari proses pembelajaran diri yang harus ada dan teralami oleh setiap orang yang mengalami kegagalan,karena ketika hal itu tidak terjadi dan teralami maka tidak akan ada proses pembelajaran pendewasaan dan ketahanan diri guna menghadapi tantangan yang dialami. Bagian kegagalan yang dialami oleh manusia perasaan teraniaya adalah hal yang harus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kegagalan dan itu harus diterima,karena rasa penerimaan terhadap apa yang dialami oleh kita yang mengalami kegagalan akan mengahasilkan penguatan yang tidak saja berguna sebagai pendidikan hidup, dan apa yang kita rencanakan belum tentu hasilnya sesuai dengan harapan, berdasarkan waktu yang ada dalam waktunya kita sebagai manusia , pada sisi lain apa yang kita rencanakan sepanjang didasarkan pada niat, cara dan tujuan yang sesuai denagan koridornya Alloh SWT, hal itu pasti ada hasilnya,Inilah letak ketidak berdayaan manusia ketika ia memaksakan waktu ALLOH SEBGAI WAKTUNYA KITA. Ketidak-sadaran manusia, selalu saja mengatakan bahwa apa yang ada harus sesuai dengan waktunya manusia,sehingga ia merasa teraniaya dan seakan dizholimi oleh TUHAN DAN JUGA MANUSIA.
Saya tidak mau munafik, sayapun pernah merasakan bahwa saya adalah orang yang merasa teraniaya dan amat teraniaya, bukan saja oleh manusia, namun juga oleh TUHAN, perasaan itu muncul ketika saya mengalami keterpurukan,kegagalan,kesulitan dan rasa yang tidak menyenangkan, dulu saya anggap wajar rasa ini. Ketika saya mengalami keberadaan dalam kondisi ini yang ada adalah TUHAN TIDAK SAYANG PADA SAYA, KETIKA TUHAN SAJA SUDAH TIDAK SAYANG PADA KITA, APALAGI MANUSIA.            Inilah yang dinamakan penganayiaan terhadap diri sendiri, yang pada dirinya saja sudah berpikir negatif,terlebih pada orang lain, yang akhirnya berpikir negatif juga pada TUHAN.
Tuhan mengikuti prasangka hamba- hamba –Nya, begitupun ketika dalam proses pembelajran diri, yang akhirnya terlalui semua prose itu, akhirnya rasa teraniaya hilang ketika kita mencobanya untuk menapaki perjalan yang panjang dan akhirnya kita juga berprasangka yang positif pada manusia, ketika prasangka negative masih menggelayut dalam diri, kesuksesan tidak akan pernah tercapai.