INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Jumat, 25 Juni 2010

AYO KITA RAIH SUKSES, KALAUPUN DIMULAI DENGAN KEGAGALAN

Penulisan ini, bukan hanya untuk memotivasi saya untuk bangkit,bangkit dan bangkit guna memperoleh kesuksesan, namun juga memberi semangat dan motivasi kepada pembaca dan kawan – kawan bahwa gagal dalam kehidupan bukan berarti kiamat, tetapi itulah cikal bakal dan bekal semangat untuk meraih sukses. Buat orang yang “GAGAL”, dan akhirnya “GAGAL” selalu mengartikan “GAGAL “sebagai :
G          :  Gelapnya harapan, asa dan kemauan.
A          : Akhir dari segala kehidupan
G          : Guncang hatinya, sehingga tidak punya motivasi untuk bangkit, tegak 
           dan maju.
A          : amblasnya segala nilai – nilai Kasih, Sayang dan Cinta Tuhan kepada
            manusia 
              sehingga berada dalam keputus asaan
L          : lemah,letih dan lesu saehingga tidak memandang hidup ini penuh
             harapan.
Sedangkan bagi orang yang “GAGAL “ yang mampu  meraih “SUKSES” selalu mengartikan “GAGAL” sebagai :
G          : gunakan kegagalan sebagai taubat yang sebenar-benarnya taubat untuk
            meraih yang lebih baik, karena Tuhan menerima taubat setiap insan-Nya 
            yang punya kemauan untuk bertaubat dan berusaha untuk meraih
             sukses dan akhirat.
A          : aktifkan motivasi untuik bangkit,bangkit dan bangkit untuk menuju
            kehidupan   yang lebih cerah dan bahagia.
G          : gerakkan pikiran untuk memandang semua yang dialami dan teralami
             sebagai sesuatu yang positif.
A          : aktualisasikan semua potensi diri, apakah motivasi,mental,moral,
            mantapnya  kemauan untuk mandiri dan menyebarkan manfaat dalam
            kehidupan.
L          : luaskan hati, pikiran, tutur kata dan prilaku dengan niat, cara dan tujuan
             yang benar dan tepat guna meraih sukses.
Sudah menjadi kebiasaan manusia mengartikan,mendefinisikan,memaknai
sebuah pengalaman dalam hidupnya dipengaruhi oleh, apa yang dinamakan “ POWER OF WORD “ , kekuatan “MAKNA KATA”, sehingga manusia mempunyai prasangka, persepsi,asumsi bahkan kesimpulan terhadap suatu kejadian. Tuhanpun mengikuti prasangka hamba-hambanya, kalau manusia mempersepsikan,mengasumsikan bahkan membuat kesimpulan yang dijadikan sebagai kesimpulan terhadap kejadian yang dialaminya, itulah yang akan terjadi. Seperti apa yang telah saya ungkapkan terhadap perbedaan kata “GAGAL”, bagi orang yang akhirnya mengalami kegagalan,karena mengartikan kegagalan adalah kegagalan , dan bagi orang yang  mengartikan kata “GAGAL’,  sebagai kunci “SUKSES”.Karena orang tersebut.