TEMPAT DAN WAKTU

Tempat Dalam Kehidupan Manusia

Tempat dapat diartikan sesuatu untuk menaruh atau bisa juga dikatakan sebagai wadah dari sesuatu yang akan diletakkan, dimanakah tempatnya manusia, yaitu dunia yang berupa bumi alam semesta dimana terletak semua jenis ciptaan Tuhan. Bumi sebagai tempatnya manusia dalam menjalankan kiprahnya lebih dimaksudkan oleh Tuhan untuk menjalankan Bahasa Ketuhanan, yaitu menjaga kelestariannya untuk kemanfaatan manusia dan tempatnya manusia yaitu alam, maka manusia dijadikan sebagai Khalifah atau wakil Tuhan. Sebagai tempatnya kehidupan manusia sudah selayaknya manusia menjaga agar hidupnya mempunyai nilai, karena sehebat - hebatnya manusia adalah manusia yang mempunyai manfaat bagi kehidupan nya, manusia yang lainnya serta tempatnya manusia, alam. Khalifah yang disandang manusia terfungsikan secara maksimal karena manusia telah menjadi manusia yang manusia yang sesuai dengan kehendaknya Tuhan. Pada sisi lain untuk menjadikan manusia sebagai Khalifah yang telah dititahkan Tuhan pada semua mahluk yang ada dialam ini mempunyai keterbatasan, yaitu soal waktu.

 Tempat dan waktu dalam kehidupan manusia mempunyai nilai yang sangat berharga dalam kehidupan manusia. Dunia sebagai tempatnya manusia untuk menanamkan kebaikan dibatasi dengan kefanaan atau kesementaraan, maka manusia harus melakukan nilai - nilai kemanfaatan bagi dirinya, manusia yang lain dan tempat itu sendiri yaitu alam, maka Tuhan mengingatkan manusia :" Demi masa, sesungguhnya manusia benar - benar dalam kerugian,kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasihat menasihati supaya menaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran. (QS:103:1- 3)"Pengingatan ini merupakan kunci jawaban dari apa yang dinamakan tempat dan waktu, dan yang lebih afdol dari kesemuanya bahwa semua harus dilakukan secara kebersamaan dalam sebuah kelompok yang dinamakan mejelis keilmuan dalam Dzikir yang mana dalam kelompok tersebut terjadi komunikasi pengingatan antara satu manusia yang satu dengan yang lainnya, sehingga manusia terbentuk dan dbentuk keimanannya sehingga kemanfaatan manusia yang manusiawi sesuai dengan kapasitasnya manusia yang dikehendaki oleh Tuhan sebagai Khalifah benar - benar dapat diwujudkan sehingga satu dengan yang lainnya dapat melakukan amal saleh, sehingga terjadilah kebenaran yang hakiki dan al hak yang dijalankan dengan kesabaran.