INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Selasa, 22 Juni 2010

KETIKA

KUTAK MAU KECEWAKANMU
Kebahagiaan orang tua, ketika ia mampu memenuhi kemuan anak - anaknya untuk menuntut ilmu sampai jenjang yang paling tinggi, sepahit apapun usaha yang dilakukannya untuk memenuhi hal itu  agar kemauan anak - anaknya tercapai. Karena memang itu sudah menjadi kewajiban yang hakiki dari peran orang tua kepada anak - anaknya, upaya dan usaha keras dilakukannya agar harapan sang anak tercapai, dan doa yang selalu,selalu dan selalu agar apa yang diharapkan sang anak tercapai, dan tak ada alasan untuk tidak melakukan hal itu. Dan itu menempuh hal itu memang perlu dilakukan dengan cara yang SABAR ( Serahkan upaya dan usaha  kita pada Alloh semata, Aktualisasikan terus hati,pikiran,tutur kata dan prilaku dalam sinergi sabar dan sholat, Bersedekah dengan dana, pikiran,tenaga dan doa, Arahkan pikiran pada hal – hal yang positif sepahit apapun kejadian yang ada. Ramahkan hati,pikiran,tuturkata dan prilaku dengan senyum ), karena dengan kesabaranlah semua itu bisa ditempuh, dengan demikian harapan sang anak dan harapan sang orang tua terwujud, pada sisi lain hal itu adalah makna yang sesungguhnya dari perhubungan anak dan orang tua sebagai mutual respect of benefit karena ilmu mengajarkan Indahnya hidup ketika kita mau dan mampu untuk berbagi, dalam ilmu yang mencerahkan pikiran, dalam iman yang menentramkan jiwa, dalam doa yang menyatukan hati, dalam amal yang merekatkan silaturahmi, dalam majelis yang saling menjaga.


Dan, satu hal yang pasti , sungguh, sebagai orang tua,sudah pasti,pasti dan pasti tidak mau mengecewakan harapan anak - anaknya, terlebih sekedar janji,janji dan janji. Begitupun AKU NAK ,HANYA SOAL WAKTU


Kau adalah asaku direntangan waktu kedepan
Kau adalah Cahya, seperti nama Bundamu yang melekat didarahmu
Kau adalah gemintang Cahya doa dihadapan SANG KHALIK
Kau adalah ilmu yang kutorehkan kata demi kata bagai benderang semesta
Agar kau menjadi anak yang kuat dipijakan gemuruhnya badai kehidupan
Agar kau menjadi anak yang bijak karena kebajikan
Agar kau menjadikan ISLAM SEBAGAI PENERANG AKHIRAT DAN DUNIAMU
Janganlah duka karena lara
Janganlah kau tanamkan dengki dihatimu
Janganlah KAU BERPALING DARI SANG KHALIK
SANG MAHA JADIKANLAH NAFASMU DALAM SETIAP HELAAN DARAHMU
KUATKANLAH JIWAMU
LURUSKANLAH PIKIRMU
LUASKANLAH HATIMU
LETAKKAN ASA,HARAPMU DAN TUJUAN HANYA SANG KHALIK SEMATA














MENYIKAPI KEGAGALAN

BELAJAR DARI KEGAGALAN
Apa, yang terjadi setelah kegagalan dialami oleh Nabi Adam, dia menyadari kegagalan adalah kesalahannya dan sujud untuk bertaubat, dan akhirnya kesuksesan dapat diraihnya sebagai bahan pembelajaran sejarah manusia.
Penyadaran terhadap langkah yang dibuat sehingga terjadi kegagalan adalah langkah yang pertama dan utama seperti yang dilakukan oleh NabiAdam, sehingga beliau memperoleh kesuksesan .
Riwayat Sang Nabi, yang merupakan manusia pertama ciptaan Yang Maha Kuasa, adalah sebuah contoh nyata dari proses bagaimana kegagalan itu terjadi,dan bagaimana menyikapi kegagalan itu, yang sampai akhirnya memunculkan kesuksesan.
Gagal adalah peristiwa yang sudah diriwayatkan sejaka manusia pertama diciptakanoleh Tuhan,.. dengan adanya riwayat tersebut manusia dapat memperoleh pembelajaran, “ bahwa gagal adalah kejadian yang memang harus dialami oleh manusia, dan Tuhan hanya meminta bagaimana manusia menyikapi kegagalan sebagaimana layaknya Nabi Adam bersikap, karena kesuksesan adalah hak setiap manusia ketika manusia tahu caranya untuk menyikapi kegagalan seperti kesuksesan yang dialami oleh Nabi Adam”.
KEGAGALAN YANG MEMANG HARUS TERJADI
Bukan maksud saya untuk melakukan pembenaran bahwa kegagalan yang saya alami adalah  pembenaran terhadap apa yang terjadi pada saya. Saya berharap apa yang terjadi pada saya , hanya terjadi pada saya, tapi pada kenyataannya kegagalan memang harus terjadi pada setiaap manusia, walaupun bentuknya lain dari apa yang terjadi dan saya alami.
Kegagalan bisa dikatakan sebagai nasib, ketika manusia menyadari bahwa manusia memang harus mengalami kegagalan dan menyadari bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup manusia. Penyikapan terhadap kegagalan yang dialami oleh manusia, dengan penyadaran bahwa itu kesalahan yang dilakukannya oleh dirinya sendiri dan tak melibatkan orang lain adalah sikap yang harus menjadi makna dari kegagalan menuju kesuksesan.Ketika manusia tidak mau mengalami kegagalan dan melakukan penyangkalan terhadap kegagalan, maknanya adalah manusia melupakan fitrahnya sebagai manusia. Seperti layaknya siang dan malam, beguitupuin kefagalan dan kesuksesan yang selalu silih berganti. Dengan adanya penyadaran bahwa kegagalan ada dalam diri manusia,maka kegagalan adalah nasib yang dapat dirubah, pada sisi lain Tuhan berkata tentang nasib manusia yang dapat dirubah “ Dan AKU tak akan merubah nasib satu kaum sepanjang kaum itu tak mau merubahnya “
Adanya kegagalan yang dialami oleh manusia, dimaksudkan manusia untuk berubah,karena pada sisi lain ada Ucapan manusia bijak “ kalau hidup hari ini sama dengan yang lalu, maka rugilah manusia,kalau hidup yang akan dating sama dengan hari ini maka berlipatlah kerugian yang dialami oleh manusia “. Perubahan harus dilakukan, yang terpenting adalah peruabahan hati, yang pada akhirnya mampu merubah pola pikIr yang merujuk pada petubahan prilaku. Dengan memaknai perubahan yang dialami oleh Nabi Adam dalam menyikapi kegagalan yang berujung pada kesuksesan pada intinya, dimulai dari perubahan hati yang menghujan dalam nuraninya, yang pada akhirnya merubah pola pikIr ( mindset ), dan perubahan hati dan pola pikIr akhirnya membentuk perubahan pola prilaku.