INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Rabu, 13 Oktober 2010

QURBAN, DALAM AKTUALISASI KEHIDUPAN

Pengorbanan yang dilakukan seseorang lebih banyak dilakukan untuk dirinya, dengan kata lain Pengorbanan lebih banyak dilakukan untuk apa yang dinamakan kebutuhan jasmani,ataupun kebutuhan duniawi, maka kita sering lupa apa yang namanya pemenuhan kebutuhan nurani jiwa, bahkan kebutuhan ruh, layaknya kebutuhan jasmani, kebutuhan rohani AMAT SANGAT DIBUTUHKAN, pada sisi ini sebenarnya ALLOH SWT telah memberi rujukan seperti yang ada dibawah ini,
QS. al-Hajj (22) : 34
Dan bagi tiap-tiap umat telah Kami syariatkan penyembelihan (kurban), supaya mereka menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka, maka Tuhanmu ialah Tuhan Yang Maha Esa, karena itu berserah dirilah kamu kepada-Nya. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang tunduk patuh (kepada Allah)

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.
QS. al-Kautsar (108) : 1
Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.
QS. al-Kautsar (108) : 2
Sesungguhnya orang-orang yang membenci kamu dialah yang terputus.
QS. al-Kautsar (108) : 3
Ada makna yang tersirat dan tersurat atas KALAM ILAHI yang ada diatas, bahwa ada JAMINAN DENGAN PENUH KEPASTIAN BAHWA KURBAN ADALAH KEBUTUHAN RUHANI YANG GUARANTINYA ADALAH AKHIRAT DAN DUNIA, NAMUN KITA SERING LUPA, SAMPAI ALLOH MENEGUR KITA SEMUA,SESUNGGUHNYA BEGITU BANYAK ALLOH TELAH BERIKAN PADA KITA, dengan KALAMNYA YANG BERBUNYI “Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?
QS. ar-Rahman (55) : 13.

BUAAANYAK YANG SUDAH DIBERIKAN,SEHINGGA ALLOH MENGATAKANNYA DALAM SURAT AR RAHMAN SAMPAI 31 KALI.
Kurban dalam konteks kehidupan adalah memaknai TUJUAN HIDUP, FUNGSI HIDUP DAN TUGAS HIDUP.Dalam TUJUAN HIDUP manusia adalah menuju RIDLO ALLOH SEMATA, TUGAS HIDUP ADALAH HIDUP DAN FUNGSI HIDUP ADALAH MEMBERI KEMANFAATAN BGAGI MANUSIA DAN ALAM, dengan KATA LAIN KURBAN ADALAH MUTUAL SIMBSIOSI ANTARA APA YANG KITA LAKUKAN DENGAN NILAI - NILAI KEHIDUPAN.
Aktualisasi konteks kehidupan dimulai dengan komitmen hati, yang berwujud pada apa NIAT, CARA DAN TUJUAN dari aktivitas kehidupan manusia, dengan komitmen hati mempunyai kemampuan untuk menstimulasi kemapanan pikir manusia sehingga selalu mengarahkan pada kebaikan dan mewujudkan kebaikan, dengan adanya kemapanan pikir maka manusia mempunyai kemapanan tutur yang santu, bijak dan penuh keramahan, yang akhirnya membentuk prilaku manusia berupa KEMAPANAN PRILAKU.
Harapan saya, apa yang kita lakukan dan kita maknai dengan apa yang namanya KURBAN AGAR MAMPU HIDUP YANG MENGHIDUPKAN TUJUAN HIDUP KITA SEUTUHNYA DAN MAMPU MEMBERI KEBERKAHAN PADA ENEGERI KITA YANG KITA CINTAI ,INDONESIA,INDONESIA DAN INDONESIA. AMIIIIN.

Percaya Diri

Menjadi hal yang sangat merepotkan ketika tidak ada kepercayaan diri dalam manusia, ketika semuanya mau dilaksanakan dengan keraguan, selalu muncul pertanyaan apa saya bisa, apa saya mampu, adakah kebersahilan ketika saya laksanakan ?????, pertanyaannya selalu berputar soal itu, bisa nggak ya ????. Sepertinya tidak ada kepercayaan diri untuk melakukan sesuatu, sementara aksi belum dijalankan.
Secara simultan rasa ragu yang ada dalam diri manusia dengan segudang pertanyaan yang mengatakan bisa atau tidak akan memasuki alam bawah sadar manusia yang tentunya akan berpengarus dengan tindakan nyata bagi manusia yang tidak punya rasa percaya diri sebagai tindakan yang amat sangat merugikan, dan berpengaruh pada hasil. Karena hasil ditentukan oleh proses yang ada dalam diri manusi, karena cara kerja manusia ditentukan oleh input yang masuk dalam dirinya, berproses yang ujungnya adalah hasil.
Percaya diri dalam diri manusia memang tidak terjadi serta merta perlu dilakukan secara terus menerus dengan cara mensugesi diri sendiri dengan selalu mengatakan dalam hati, bahkan dengan ucapan yang mengatakan " BAHWA SAYA MAMPU, BAHWA SAYA BISA, BAHWA SIAP UNTUK MELAKUKANNYA "
Domain manusia yang terdiri dari empat bagian yaitu sadar, tidak sadar, dibawah sadar dan diatas sadar secara otomatis akan terstimulai dengan proses pembelajaran dan pelatihan yang mengatakan bahwa saya mampu, bahwa saya bisa bahwa saya siap untuk melakukannya
Dan saya yakin kita bisa karena kita mau.