Pada resahku,
KAU BISIKKAN KATA "AKU SELALU MENCINTAIMU"
Pada gundahku,
KAU HEMBUSKAN " AKU SELALU SAYANG PADAMU"
Pada dukaku,
KAU KATAKAN " AKU SELALU ADA DISISIMU",
Pada laraku,
KAU KATAKAN " AKU SELALU MEMBAHAGIAKANMU",
Pada sakitku,
KAU SEBUTKAN " AKU SEMBUHKANMU"
Pada papaku,
KAU TUNJUKKAN " AKU ANGKAT DIRIMU PADA KEMULIANKU"
Sementara, aku......
Lupa pada MU saat ku cerah dalam suka
Lalai untuk Mu saat ku merekah dalam senang
Letih menyebut NAMAMU berselimut sukses
Lunglai untuk TEGAK MENJALAN PERINTAHMU dalam bahagia
DUHAI SANG MAHA CINTA
CINTAMU LUAS TAK BERTEPI...
DALAM TIADA TERUKUR....
TINGGI TIADA TERKIRA.....
DUHAI SANG MAHA KASIH
jangan biarkan hamba - Mu lupa PADAMU
jangan hempaskan hamba - Mu lalai UNTUKMU
jangan letihkan hati, bibir, dan aliran darah ini UNTUK MENYEBUT NAMAMU
jangan... jangan.... jangan kau lunglaikan hamba - Mu UNTUK TEGAKKAN MENJALAN PERINTAHMU
INSPIRASI AWAL
Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,