INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Senin, 18 Oktober 2010

Tawuran Dalam Persepsi Kebangsaan



    ( sumber : google search "Situs BantenProf)
PROPOSAL
DISKUSI WAWASAN KEBANGSAAN
Adaptasi dari Jonathan Simanungkalit, . Pro

TAWURAN*
DAN
PEMBINAAN WAWASAN KEBANGSAAN





*Tawuran atau Tubir adalah istilah yang sering digunakan masyarakat Indonesia, khususnya di kota-kota besar sebagai perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok atau suatu rumpun masyarakat (http://id.wikipedia.org/wiki/Tawuran)












Dewan Pimpinan Pusat
LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT 
PEDULI PEMBANGUNAN , PENGEMBANGAN PENDIDIKAN DAN POTENSI ANAK BANGSA
(LSM-P5AB)



Pendahuluan

Indonesia adalah negara yang memiliki wawasan kebangsaan yang kuat. Wawasan Kebangsaan tersebut dibangun sejak diploklamirkannya Negara Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selama lebih dari 65 tahun bangsa Indonesia bergulat dengan berbagai persoalan dengan melandaskan pada wawasan kebangsaan. Karena itu adalah hal yang penting bahwa wawasan kebangsaan adalah hal yang harus dibina secara berkelanjutan.

Permasalahan yang terjadi ditahun 2010 ini sangat menyedihkan. Sejak Awal tahun sampai dengan bulan September telah terjadi berkali-kali bentrok massa atau yang dikenal dengan tawuran. Bentrok massa ini sering kali di awali dengan hal-hal yang sepele, walaupun juga menyentuh masalah-masalah yang berbau konflik Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan. Sebagaimana perjalanan sejarah bangsa Indonesia , permasalahan selalu diatasi dengan memahami wawasan kebangsaan Indonesia.


Latar Belakang Kegiatan

Bentrok Massa telah menjadi masalah nasional yang sangat memprihatinkan karena tidak saja merugikan secara materi tapi juga nyawa manusia. Disisi lain wawasan kebangsaan Indonesia tidak mentolerir tindakan-tindakan seperti ini. Karena itu LSM-P5AB memandang bahwa wawasan kebangsaan mampu menjawab permasalahan tawuran tersebut . Karena itu perlu diadakan diskusi tentang tawuran dan wawasan kebangsaan untuk mencari jawaban dalam upaya untuk meredam aksi tawuran di masa datang.


Maksud dan Tujuan Kegiatan

LSM-P5AB menyelenggarakan diskusi dengan maksud mengumpulkan pendapat tentang berbagai permasalahan seputar tawuran dipandang dalam konteks wawasan kebangsaan. Selain itu juga untuk melihat upaya-upaya yang dilakukan dalam pembinaan wawasan kebangsaan tersebut saat ini. Tujuan yang ingin dicapai adalah mencari format yang tepat dalam mengelola permasalahan tawuran tersebut dipandang dari wawasan kebangsaan.



Pelaksanaan Kegiatan

Bentuk Kegiatan
Kegiatan ini berbentuk diskusi dengan menghadirkan minimal dua narasumber dengan dipandu oleh seorang moderator. Diskusi ini akan memberikan kesempatan kepada pembicara untuk memaparkan pandangannya terhadap latar belakang masalah dengan merujuk kepada maksud dan tujuan kegiatan.

Peserta Kegiatan
Peserta Kegiatan adalah undangan khusus dengan jumlah 70 orang yang terdiri dari kepala sekolah menengah atas , tokoh ormas, pemuka masyarakat dan pejabat pemerintah baik pusat maupun propinsi DKI Jakarta beserta jajarannya. Selain itu agar kegiatan ini dapat dipublikasikan secara khusus LSM-P5AB juga mengundang rekan-rekan dari Media Massa, dimana mereka juga secara langsung sering terlibat meliput berbagai kasus Tawuran . Rekan-rekan dari media massa juga diharapkan dapat memberikan sumbang saran dari pengalaman-pengalaman yang mereka hadapi dalam dunia peliputan. Jumlah Rekan media massa adalah 20 Orang. Ditambah dengan fungsionaris LSM-P5AB dan simpatisan, maka jumlah keseluruhan peserta adalah 100 orang.

Pembicara dan Moderator
Pembicara dalam kegiatan ini adalah Panglima Kodam Jayakarta yaitu Mayor Jenderal TNI Marciano Norman dan Psikolog dari Universitas Dharma Persada.Diskusi akan dimoderatori oleh anggota dewan redaksi dari harian Kompas yaitu.

Waktu dan Tempat di Kegiatan
Diskusi ini akan diselenggarakan pada tanggal 28 Oktober 2010 bertepatan dengan hari Sumpah Pemuda, hari dimana dicetuskan pertama sekali wawasan kebangsaan Indonesia. Tempat pelaksanaan adalah ruang Pola Walikota Administratif Jakarta Utara.

Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Lembaga Swadaya Masyarakat Lembaga Swadaya Masyarakat  Peduli Pembangunan , Pengembangan Pendidikan Dan Potensi Anak Bangsa (LSM-P5AB) .LSM-P5AB adalah LSM yang bergerak dalam bidang sosial dan peduli dengan berbagai permasalahan bangsa. Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia mendukung penuh acara diskusi ini yang diharapkan dapat memberikan masukan bagi penyelenggara Negara dalam pembinaan wawasan kebangsaan.

Anggaran Kegiatan
Kegiatan ini membutuhkan dana sebesar Rp 27.800.000,-              ( Duapuluh Tujuh Juta Delapan Ratus Ribu Rupiah ) . Sebagai bentuk dukungan maka Kementrian Dalam Negeri Republlik Indonesia membantu pembiayaan kegiatan sebesar Rp 20.000.000,- (Dua Puluh Juta Rupiah). Perincian Anggaran ada pada bagian lampiran proposan ini.

Penutup
Kehidupan berbangsa dan bernegara dapat terselenggara dengan baik apabila seluruh pihak terlibat dan melibatkan diri. Karena itu diskusi ini merupakan upaya dari warga Negara untuk turut melibatkan diri dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Semoga diskusi ini menjadi masukan berarti bukan hanya para peserta tetapi juga bagi seluruh komponen masyarakat.






Sekertariat Panitia Pelaksana Kegiatan
Lembaga Swadaya Masyarakat  Peduli Pembangunan , Pengembangan Pendidikan Dan Potensi Anak Bangsa  (LSM-P5AB)

Jl. Kebon Bawang 7 No.33 Tanjung Priok Jakarta Utara 14320
Telp.: 021-43934379 Fax: 021-43937735
e-mail : panitapelaksana@lsmp5ab.or.id
Web: www.lsmp5ab.or.id 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar