Tak terasa saya sudah semakin tua, hentakkan nafas sudah tidak sekuat dulu, ketika usia masih muda.Di milad saya yang ke 48, masih banyak hal - hal yang belum terselesaikan yang ujungnya adalah KEBAIKAN DALAM KEBAJIKAN, karena begitu banyak noda hitam melekat dijiwa, sehingga akal hati nurani masih saja berlumur noda, akal pikir belum mampu memberi kemanfaatan, tutur kata masih saja penuh dengan sinisme, prilaku masih jauh dari apa yang namanya KEBAJIKAN DALAM KEBIJAKAN.
Catatan ditengah rintik hujan, didinginnya malam, ditengah hembusan angin yang menambah kesenduan alam bukan dimaksudkan untuk tidak mempunyai rasa syukur Pada - Mu Tuhan, bahkan rasa malu menyelimuti jiwa atas segala BERKAH, KARUNIA DAN HIDAYAH YANG TELAH KAU BERIKAN ATAS NI'MAT SEHAT, IMAN DAN ISLAM PADA HAMBAMU YANG DHOIF YANG SELALU DITEMANI DAN TERTEMANI OLEH ISTERIKU, ANAK - ANAKKU DAN LINGKUPAN DOA DARI ORANG TUA YANG SELALU TERCURAHI PADA HAMBA, SERTA DUKUNGAN DARI MITRAKU,TEMAN-TEMANKU, SAHABAT - SAHABAT KU YANG HEBAT - HEBAT.
Usia, dia bagai catatan perjalanan hidup, bak buku yang didalamnya terekam sekumpulan cerita suka dan duka, senang dan susah, sukses dan gagal. Memaknai usia yag sudah terjalani, ketika kita jujur maka kita bisa melihat catatan itu, dari catatan yang ada banyak rangkaian hikmah yang kita dapat, begitupun ketika saya coba memaknai perjalanan hidup ketika usia saya sudah 48 tahun, banyak kesia - siaan yang telah saya lakukan, harapan saya dengan umur yang tersisa saya dapat lebih baik untuk berbuat semaksimal mungkin.
diwaktu yang tersisa dalam asa
masih adakah semangat dalam dada
tiada waktu untuk berkata
tiada makna untuk sebuah sapa
disetiap hembusan nafas nurani
hanya terurai kata hati
yang tiada benci
tak tersisa iri
yang tersisa hanyalah waktu
yang terjadi biarlah berlalu
kutak mau duka dihatiku
aku mau lakukan
aku mau kerjakan
aku mau laksanakan
untuk Mu Tuhan
untuk orang tuaku
untuk mu keluargaku
untuk mu negeriku
untuk mu keluargaku
untuk mu temanku
untuk mu negeriku
Apa yang ada saat ini,diusia saya yang ke 48 tentunya perjalanan hidup saya dilalui dengan perjalanan dalam sebuah silaturahmi dengan banyak rekan - rekan saya, sehingga perjalanan hidup penuh dengan suka cita yang memberi warna untuk memaknai apa arti hidup itu sendiri dan tentunya saya bisa memaknai apa arti pertemanan itu sendiri, rasa bahagia dalam pertemanan adalah memberi damai dihati. Perjalanan dalam pertemanan banyak rasa yang menggugah, dimana saya belum bisa berbuat banyak pada teman - teman saya, bahkan mengecewakan dalam hubungan yang ada, maka dalam usia saya yang ada ini, saya mohon maaf ketika ada rasa kecewa pada teman - teman saya, harapan saya semoga saya dapat berbuat lebih untuk teman - teman saya yang hebat - hebat ini.
Layaknya keluraga, teman adalah asset dan akses sebagai aktualisasi silaturahmi untuk membuka rizki akhirat dan dunia, maka tiada kata yang paling indah selian ucapan terima kasih semoga Tuhan memberikan BERKAHNYA, TAUFIKNYA, HIDAYAHNYA DAN RIZKINYA YANG BERLIMPAH BAGI TEMAN SAYA SEMUA SEHINGGA MEMBAWA KEMANFAATAN ,KESEJAHTERAAN DAN KEDAMIAN AKHIRAT DAN DUNIA.
Kupersembahkan untuk :
YANG TERMAHA TUHAN YANG MAHA KUASA
YANG TERHORMAT ORANG TUAKU
YANG TERKASIH ISTERIKU DAN ANAK-ANAKKU
YANG TERHEBAT TEMAN- TEMANKU
WE ALWAYS LOVE YOU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar