INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Rabu, 20 Oktober 2010

Sang Anak

Di tengah rehatnya saya mengerjakan program - program yang sedang saya buat dan akan saya seminarkan, saya sering diskusi dan bincang - bincang soal anak, diskusi soal anak selalu saja menarik karena menghilangkan rasa lelah saya terhadap tumpukan ide yang kesemuanya masih di otak namun belum tertuang dalam bentuk tulisan.
Diskusi soal anak memberi inspirasi untuk lebih mengenal anak, yang saat ini kita mesasa lebih ngerti mereka dari orang lain, dengan ngobrol, banyak ide dan masukan soal anak, oh bener juga ya, yang di omongkan teman saya, di mana kita merasa sudah memberikan yang terbaik.....kenyataannya masih jauh panggang dari apinya.

Salahsatu contoh yang paling nyata, soal nasehatisasi, kita selalu mengatakan bahwa kamu harus begini, kamu harus begitu, kamu harus... harus....harus...., sementara kita apa sudah melakukan yang harus ....,harus dan harus.....,bahasa harus sepertinya adalah bahasa wajib untuk anak dari orang tua dan kita tak pernah tahu resistensi dari bahasa harus tersebut sehingga muncul kesenjangan komunikasi, sepertinya ia menerima kenyataannya ia menolak namun tak pernah tersampaikan dan di dengar oleh kita.


Kita sering memaksa bahasa kita pada anak, pada kenyataannya seiring bergulirnya waktu, pemahaman tentang bahasa kita pada anak sudah berbeda, soal buku, pada jaman kita buku adalah buku dalam bentuk cetak, saat ini buku bisa dalam bentuk cd, internet bahkan komik saja sudah dianggap buku. Tetap sebutannya buku namun sudah mengalami pergeseran, begitu tentang sebuah pembelajaran sebuah nilai, hal itu sudah mengalami pergeseran, marah dan hukuman dan sejenisnya sudah usang, dalam bahasa anak - anak kita, " HARI GINI...HUKUMAN SUDAH NGGAK JAMANNYA LAGI, EGP, EMANGNYA GUE PIKIRAN"
Jangan anak belajar dari kita, rupanya kita yang perlu belajar dari anak.... rupanya jaman sudah berubah ya... semoga saja kita menjadi orang tua yang bijak untuk anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar