INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Senin, 15 November 2010

SEBUAH NAMA

Ketika usiaku 48 Tahun, hari ini sudah lewat dua hari, aku selalu teringat pada rentangan  usiaku yang sudah uzur, mungkin sudah 9/10 usiaku menjalankan kehidupan di dunia ini, atau sudah mendekati sebuah panggilan yang aku tidak tahu, kapan waktu itu datang untuk menghadap yang memiliki hidupku " TUHAN"

Sebuah nama "TUHAN",  pada usiaku yan 48 tahun, semakin terasa dekat saja, karena mau tidak mau, terpaksa atau tidak terpaksa, DIALAH YANG AKAN MEMANGGIL SAYA, KARENA HIDUP SAYA MILIKNYA.. Ada rasa khawatir dalam diri saya, apakah saya sudah siap untuk menghadapnya, karena saya merasa bahwa yang sudah saya lakukan lebih banyak dosanya ketimbanga amal yang telah saya lakukan, saya pasrah saja, kalau itu MEMANG SUDAH KEHENDAKNYA.

Kerap saya merasa bahwa sebuah nama " TUHAN", masih sering jauh dari kalbu saya, maka rasa khawatir itulah yang sering hinggap dirasa saya, ketika ia tanya, kenapa kamu jarang menyebut "NAMAKU", apa yang harus saya jawab, karena kenyataannnya memang demikian.

"KEMATIAN" merupakan "KEPASTIAN MUTLAK" , setiap manusia harus menghadapinya, tak ada yang dapat menghindainya, untuk siapapun yang namanya mahluk, begitupun untuk saya, adakah dalam kematian yang saya hadapi sesuai caranya, karena dalam hidup yang ada dalam diri saya, cara - cara iblis masih saja merasuki jiwa saya, sehingga menghilangkan cara - cara " TUHAN", sementara yang memiliki hidup saya adalah TUHAN BUKANNYA IBLIS.

Namamu ada dalam akalku
Namun tak merasuk dalam jiwaku
Namamu tercatat dalam setiap hamparan benda yang ada disemesta
Namun tak melekat dalam hatiku
Ia tertutup oleh nafsu
Ia terbungkus oleh indahnya dunia

Aku lemah
Aku Tak berdaya
Aku papa
Aku tak kuasa

Jangan KAU biarkan aku dengan lemahku
Jangan KAU tinggalkan  aku dengan tak berdayaku
Jangan KAU hempaskan aku dengan papaku
Jangan KAU jauhkan karena tak kuasaku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar