INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Selasa, 09 Agustus 2011

Ramadhan Corner (3)

MERAYU TUHAN
“Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan baginya surga dan tempatnya ialah neraka.” (Al Maidah: 72)
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.” (An Nisaa: 48)
“Barang siapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah maka sesungguhnya ia telah tersesat sejauh-jauhnya.” (An Nisaa: 116)
Ketika kita cemburu pada pasangan kita, tentunya kita tahu bagaimana rasanya hati yang kita miliki. Hati ini tidak mau diduakan, bahasa yang ada pada seseorang yang dicemburui adalah, hatimu, ragamu, cintamu , semua yang ada dalam dirimu adalah milikku. Secara tidak sadar kita sudah memindahkan kepemilikan Tuhan pada kita, dengan mengatakan “ SEMUA YANG ADA DALAM DIRIMU ADALAH MILIKKU”, bukan saja dengan pasangan kita, bahkan dengan benda benda mahal, mewah atau yang kita sayangi, kita kerap merasa bahwa itu semua adalah milik kita, baik kepemilikan hal hal yang berhubungan dengan rasa maupun yang berbentuk material, bahkan diri yang melekat ini milik Tuhan semata.
Tuhan itu pencemburu, bahkan MAHA PENCEMBURU, buktinya ???, Surat yang telah saya catatkan dipendahuluan dalam tulisan ini. Dosa lainnya bisa dimaafkan, untuk penduaan Tuhan. No Way, Tiada Ampun. Super Marah Tuhan, maka dikatakan kalau kita menduakannya tempat yang sangat layak adalah neraka, neraka dan neraka. Gimana Tuhan nggak marah sama kita, pada Surat Al Baqarah ayat 30, Tuhan telah menunjuk manusia sebagai Khalifah “Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi….. “. Bayangkan paramitra kita ini khalifah,lalu kita khianati SANG MAHA dengan rasa cinta,sayang, kasih kita padanya dengan melebihkan cinta kita PADANYA dengan cinta kita pada isteri/suami, anak atau dengan yang lain. MARAH!!!!!, YA PASTI, KAN TUHAN YANG MEMILIKI KITA, ISTERI/SUAMI, ANAK, HARTA, TAHTA DAN BENTUK YANG LAINNYA. Biasanya, dan itu juga berlaku untuk Tuhan ketika kita menyintai, menyayangi dan mengasihi sesuatu termasuk manusia yang lainnya, tentunya kita memberikan yang terbaik yang kita punyai pada manusia yang kita cintai, kasihi dan sayangi sebagai bentuk dan aplikasi rasa tersebut.
Perlakuan itupun dimiliki oleh Tuhan sebagai perbandingan terbalik dari Maha Kecemburuannya pada manusia yang telah ditasbihkan dengan gelar Khalifah, maka manusia diberikan sesuatu yang special bin/binti special ketimbang mahluk lainnya, maka pada bulan Ramadhan ini rasanya itu digelontorkan pada kita. Seperti saat ini, kita sudah memasuki paruh terakhir dari episode 1, yaitu Hari Hari Yang Penuh Rahmat. Episode yang kedua adalah Maghfiroh dan paruh yang ketiga adalah pelepasan Dari Api Neraka. Belum lagi bonus – bonus yang lainnya, kalkulator yang jumlahnya ……………………..tidak akan pernah bisa menghitungnya. Perlu kiranya Tuhan kita rayu, rayu dan rayu agar puasa kita memperoleh berkahnya, semoga apa yang kita usahakan diijabah, semoga niat baik kita diwujudkan, semoga keluarga kita menjadi keluarga yang sakinah, mawardah dan warohmah, semoga negeri ini sejahtera, semoga kerabat,kawan dan sahabat memperoleh kesehatan, kebahagian serta kesejahteraan dunia dan akhirat.
Merayu Tuhan, banyak caranya dengan senyum , dzikir, membaca qur’an, sholat taraweh berjamaah, shodaqoh, menjaga tali silaturahmi dan banyak lagi yang lainnya, mari kita rayu Tuhan, biar dia tambah sayang, cinta dan kasih pada kita baik didunia dan akhirat. Jangan isteri/suami saja yang dirayu, Tuhan juga butuh untuk dirayu. Dan itu untuk kebahagiaan dunia dan akhirat kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar