INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Senin, 08 Agustus 2011

RAMADHAN CORNER (2)

PUASA DAN KEBAHAGIAAN HATI
Dalam setiap Ramadhan, kita selalu mengatakan MARHABAN YA RAMADHAN bukan AHLAN WAH SAHLAN. Keduanya mempunyai arti yang sama, yaitu “SELAMAT DATANG”, namun mempunyak makna yang berbeda dari penggunaannya. Pada kalimat Ahlan Wa Sahlan, yang artinya selamat datang pengertiannya hanya menyambut tamu dalam makna pengertian pisik. Marhaban Ya Ramadhan, yang diartikan selamat datang pula merupakan kegiatan hati, pada penyambutan Ramadhan maka penyambutannya dengan rasa dan hati yang penuh sukacita dan yang disambut adalah bulan yang penuh hikmah, kebijaksaan, hidayah dan taufik yantg merupakan pembibingan hati kearah KERIDLOAN TUHAN SEMATA. Untuk manusia manusia yang menyambut Ramadhan dengan suka cita, KEBAHAGIAAN HATINYA sudah mencapai “ THE MIDDLE OF HAPPINESS” sebelum memasuki hari Ramadhan yang sesunggunya, dimana pada Kebahagiaan Hati beriringan pula dengan kesehatan jasmani seperti hadits yang ada , "Bagi tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah puasa" ( HR. Ibnu Majah ) .Dan ini juga didukung oleh lembaga yang mumpuni dalam bidang kesehatan seperti Fasten Institute ( Lembaga Puasa ) yang berkedudukan di Jerman yang khusus menelaah dan menganalisa kehebatan puasa, dan juga dokter dokter ahli Dr. Alexis Carel yang pernah memperoleh Nobel dalam bidang kedokteran dan Mac Fadon dari USA.
Puasa , ketika kita mengulasnya dalam pengertian KIAT ( Komunikasi Interaksi Aktual Terpadu ), dimana INTERAKSI KOMUNIKASI ANTARA YANG MENCIPTKAN MAHLUK DAN YANG DICIPTAKANNYA MENYANGKUT PUASA , MASING MASING PADA POSISI YANG BAHAGIA. MAKA PUASA SATU SATUNYALAH IBADAH YANG HAK KEMUTLAKANNYA DIMINTA OLEH TUHAN. Untuk itu kedatangannya sangat dirindukan oleh manusia yang akan menjalankannya, dan ketika tiba saatnya puasa datang, seperti mulai hari pertama dan sampai hari ini, yang merupakan hari kedelapan, maka puasa bisa dikatakan bulan yang penuh monumental dengan alas an – alas an sebagai berikut :
1. Puasa merupakan pelayanan paripurna kepada Tuhan, dari mahluknya karena hak puasa adalah miliknya semata. Bagaimana hati tidak bahagia ketika kita sebagai mahluknya memberikan yang terbaik bagi sang pemilik hati dan sekalian alam ini. Puasa tidak hanya menyehatkan jasmani namun akal hati, akal pikir, akal tutur dan akhirnya membentuk prilaku, seperti dalam hadits yang dicatatkan “ Dari Abu Hurairah, Rasullullah bersabda “ Berpuasalah maka kamu akan sehat “ .Pengertian sehat disini adalah sehat secara keseluruhan dan total yang ada dan dimiliki oleh manusia, bahkan alam semestapun menjadi sehat karena prilaku manusia pada bulan Ramadhan mempunyai arah kebaikan maka dikatakan, ketika kita tahu makna Ramadhan , maka kita akan mengatakan hal yang sama pada hadits ini “APABILA ORANG-ORANG MENGETAHUI NILAI LEBIH RAMADHAN, MEREKA AKAN BERHARAP AGAR SEMUA BULAN DIJADIKAN SEBAGAI BULAN RAMADHAN.” (HR. IBNU HUZAIMAH).
2. Puasa merupakan pengayaan, pengembangan dan perluasan kebahagiaan hati sebagai bentuk ekstensi dari pelayanan manusia kepada Tuhannya, maka Tuhan memberikan multi bonus, yang pada bulan biasa saja Tuhan sudah mengatakan “"PERUMPAMAAN (NAFKAH YANG DIKELUARKAN OLEH) ORANG-ORANG YANG MENAFKAHKAN HARTANYA DI JALAN ALLAH ADALAH SERUPA DENGAN SEBUTIR BENIH YANG MENUMBUHKAN TUJUH BULIR, PADA TIAP-TIAP BULIR: SERATUS BIJI. ALLAH MELIPAT GANDAKAN (GANJARAN) BAGI SIAPA YANG DIA KEHENDAKI. DAN ALLAH MAHA LUAS (KARUNIA-NYA) LAGI MAHA MENGETAHUI." (QS,2:261) .Terlebih pada bulan puasa, yang ibadah sunah jadi wajib belum pengulangannya, apalagi yang wajib
3. Puasa sebagai asset kebahagiaan yang akhirnya menciptakan akses yang mempengaruhi kesehatan pisik, mental, prilaku yang merujuk pada pembentukan prilaku manusia yang manusiawi yang sesuai dengan ‘GODLINE”, contoh contoh ini bisa kita peroleh dari apa yang kita lakukan pada perharian prilaku kita, yang biasanya memberi seribu rupiah menjadi tigaribu, yang biasanya malas baca qur’an jadi getol baca qur’an ( semoga saja khatam), yang biasanya malas berjamaah ke mesjid jadi senang berjamaah. Banyak lagi contoh yang ada, dimana Ramadhan semua menuju kebaikan, semoga saja setelah Ramadhan, dihati dan prilaku tetap seperti pada bulan Ramadhan. Insya ALLOH.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar