INSPIRASI AWAL

Banyak orang menulis bahwa kita harus berpikir positif, hal ini benar, namun belum tepat, karena seberapa kita berpikir positif tergantung pada suasana hati, karena rasakan sebelum berpikir adalah bahasa TUHAN , maka kita harus merujuk bahasa tersebut,pada sisi lain seseorang tidak akan berpikir positif ketika hatinya tidak ada kemapan, dengan kemapanan hati maka seseorang akan berpikir positif dengan mengkomunikasikan sesuatunya dengan cara yang hikmah dan bijaksana, salahsatunya dengan cara menulis,

Jumat, 13 Agustus 2010

SAYA HANYA MAU MENULIS BAHWA KEMISKINAN ITU BUKAN TAKDIR, DAN ITU BISA DIRUBAH




Bahwa setiap manusia mengalaminya apa yang dinamakan kemiskinan, karena hal  itu sudah merupakan keniscayaan dalam hidup. Yang beda hanya cara menyikapinya, ada yang mengatakan keimiskan adalah takdir dan bahkan mengatakan  itu merupakan kutukan. Kalau ada orang berpendapat seperti ini, apa artinya Kalam Illahi yang mengatakan : Aku tidak akan mengubah suatu kaum, ketika kaum itu tidak mau mengubahnya”, jelas makna kata disini bahwa kemiskinan itu bukan takdirm, dia hanya nasib dan Tuhan memberi hak kepada manusia untuk mengubahnya dan itu JUGA BERLAKU UNTUK “ AKU TIDAK MAU MISKIN”, MENJADI BAHASA “KAMI TIDAK MAU MISKIN”
Miskin, ada juga yang menyikapi sebagai titik balik dalam kehidupan manusia untuk mengenal dirinya lebih dalam dan intens, sehingga mengenal Tuhannya lebih maknawi, karena dengan kemiskinan yang dialamiinya kebanyakan manusia lebih banyak merenungi kehidupannya dengan cara tafakur dan berdoa. Dan ada juga manusia dengan kemiskinan yang dialaminya menganggap  bahwa itu adalah hikmah dalam kehidupannya, yang menunjukkan bahwa Tuhan sayang, dan juga sebagai proses pemulihan dari kehidupannya untuk menuju hidup yang lebih baik, dan itu dimulai dari kemiskinan sebagai titik awal yang monumnetal dalam kehidupannya.
Bisa dituliskan bahwa miskin, adalah suatu keadaan, kejadian, pengalaman yang setiap orang mengalaminya, dan bagaimana mengubahnya setiap orang punya cara untuk melakukannya. Ada yang menggunakan cara – cara menghalalkan segala cara, yang penting saya berubah nasib saya, dari miskin menjadi kaya, ada yang punya pandangan bahwa miskin sudah takdir, saya usaha seperti apapun kalau sudah miskin, ya miskin saja, dan untuk apa saya usaha, toh hasilnya akan sama saja, msikin dan tetap miskin.
Ada, yang berpendapat bahwa miskin itu bukan takdir dan itu nasib, maka setiap orang berhak untuk merubahnya sepanjang ia punya kemauan untuk merubahnya dan itu pasti bisa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar