Dihamparan gurun, yang ujungnya adalah samudera,
Samudera yang membelah sepertiga dunia,
Ditempat yang telah kaujanjikan,
Disanalah kumenantimu.
Teriknya panas ketika mentari menyapa semesta,
Dinginnya malam yang menghujam
Hempasan angin bagai badai, yang menggoyahkan kakiku
Kutakperduli…….
Karena masih teringat dalam benakku
Dengan kelembutan yang menggetarkan ruhku
Dengan rengkuhan yang menguatkan jiwaku
Dengan belaian yang membasukh hatiku
Dengan kata - katamu yang penuh kepastian
Kau katakan ” AKU AKAN DATANG”
Kau tak katakan kapan,
Apakah satu, dua atau tiga purnama yang dengan keindahannya memukauku
sehingga kulupa pada waktu kapan kau datang
Apakah , ketika mentari berganti dengan rentangan salju
Ku akan tetap menantimu
Tahukah kau, kini…….
Aku sepi dalam kesindirian….
Aku lara dalam kesunyian….
Kuhibur hatiku dengan menyebut namamu dengan syahdu
Kugembirakan jiwaku mengan memanggilmu dengan lembut
Untuk menghibur dahagaku bertemu denganmu
Aku rindu bertemu denganmu
Kakiku sudah tak kuat lagi…..
Kiniku terduduk……
tulang - tulangku sudah mulai rapuh…
pandanganku sudah memudar…..
Ku tak akan beranjak
Dari tempatku menanti… seinchipun
Biarlah ragaku, ruhku,jiwaku, hatiku akan tetap disini
Aku yakin kau pasti datang…….
Kalaulah kematianku tertimbun hampasaran pasir
Setelah itu kau datang, kau akan melihat tulang belulangku
dia ada ditepat yang sama ketika kau katakan
AKU AKAN DATANG
KARENA RUHKU, JIWAKU, HATIKU, RAGAKU HANYA UNTUKMU
Samudera yang membelah sepertiga dunia,
Ditempat yang telah kaujanjikan,
Disanalah kumenantimu.
Teriknya panas ketika mentari menyapa semesta,
Dinginnya malam yang menghujam
Hempasan angin bagai badai, yang menggoyahkan kakiku
Kutakperduli…….
Karena masih teringat dalam benakku
Dengan kelembutan yang menggetarkan ruhku
Dengan rengkuhan yang menguatkan jiwaku
Dengan belaian yang membasukh hatiku
Dengan kata - katamu yang penuh kepastian
Kau katakan ” AKU AKAN DATANG”
Kau tak katakan kapan,
Apakah satu, dua atau tiga purnama yang dengan keindahannya memukauku
sehingga kulupa pada waktu kapan kau datang
Apakah , ketika mentari berganti dengan rentangan salju
Ku akan tetap menantimu
Tahukah kau, kini…….
Aku sepi dalam kesindirian….
Aku lara dalam kesunyian….
Kuhibur hatiku dengan menyebut namamu dengan syahdu
Kugembirakan jiwaku mengan memanggilmu dengan lembut
Untuk menghibur dahagaku bertemu denganmu
Aku rindu bertemu denganmu
Kakiku sudah tak kuat lagi…..
Kiniku terduduk……
tulang - tulangku sudah mulai rapuh…
pandanganku sudah memudar…..
Ku tak akan beranjak
Dari tempatku menanti… seinchipun
Biarlah ragaku, ruhku,jiwaku, hatiku akan tetap disini
Aku yakin kau pasti datang…….
Kalaulah kematianku tertimbun hampasaran pasir
Setelah itu kau datang, kau akan melihat tulang belulangku
dia ada ditepat yang sama ketika kau katakan
AKU AKAN DATANG
KARENA RUHKU, JIWAKU, HATIKU, RAGAKU HANYA UNTUKMU
Tidak ada komentar:
Posting Komentar